Belajar Bahasa Inggris dari Klien – BEKERJA di perusahaan mebel ekspor, tidak menghalangi Dona Fauziah untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Ia memilih kuliah yang jam pembelajarannya di akhir pekan.
Mahasiswi Akuntansi Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara ini nyambi bekerja sebagai Export Import Staff di perusahaan meubel di Jepara. Pembagian waktu antara kerja dan kuliah mulai ia sesuaikan sejak semester pertama.
“Saat ini ini aman-aman saja. Bagi waktu nya kalau Senin – Jumat sampai sore. Khusus Sabtu sampai siang. Pukul 14.00 baru berangkat kuliah. Minggu full,” kata gadis yang sudah memasuki semester keenam ini.
Dunia pekerjaan dan pendidikan yang linier membuatnya mudah menyesuaikan diri. Di perusahaan ia mengrurusi administrasi, purchasing, dokumen export barang furnitur, dan mengatur produksi juga. Tak jarang ia pun harus bersinggungan dan berkomunikasi dengan orang asing yang menjalin kerjasama dengan perusahaan tempat ia bekerja. Dari pengalamannya itu, ia justru memanfaatkannya untuk belajar kembangkan bahasa Inggris kepada orang asing yang menjadi kliennya.
“Kadang ada kesalahpahaman kalau komunikasi. Tapi bukan masalah yang terlalu fatal. Justru menarik bagi saya,” ujarnya sambil tersenyum.
Di awal ia bekerja, sempat salah menuliskan email kepada orang asing. “Panggilan ke perempuan kan dibedakan untuk yang udah menikah yaitu Mrs. Dan belum nikah Ms., nah saya pernah ngenalin diri lewat email saya tuliskan Mrs. Dona,” kenangnya.
Seketika ia ditanya atasannya. “Dona, kamu udah nikah?”. Ia jawab “Belum pak”.
“Atasanku bilang kalau belum nikah ya gunakan Ms. Kalau kamu tulis Mrs. nanti ada bos naksir kamu yah jadinya mundur,” tandasnya.
Sumber: Jawapos